Kamis, 12 Juli 2012

SANTA CLAUS AT PARIS

Brownies coklat bertabur keju itu terasa manis ketika kali pertama aku menemukannya di tempat ini, di Caffe ini. Tidak hanya manis tetapi juga ada rasa gurih yang memikat dari perutan keju  diatasnya yang membuat perpaduan sempurna. Potongan kue coklat itu bisa membuatku tergila-gila saat aku menikmatinya, potongan kue itu begitu menawan, rapi, tanpa ada serpihan remah yang mengotori piring saji itu. Sama seperti saat pertama kali aku masuk ke caffe ini, semua nampak rapi, walau tempat ini tidak begitu luas. Saat itu pula aku memilih dan menentukan tempat favoritku. Meja yang  sekarang menjadi tempat sekaligus teman setia kala aku berkunjung menikmati lezatnya cake kesukaanku. Awalnya aku tidak pernah suka pergi ke cafe, lebih-lebih sampai menjadi langganan di sebuah tempat makan. Saat itu aku merasa cafe adalah tempat nongkrong orang-orang elit yang tak suka tempat sederhana untuk sekedar ngobrol.  Hingga akhirnya entah mengapa aku melangkahkan kaki ke caffe itu. Kesan pertma saat pertama kali ku buka pintu masuk, indra penciumanku dimanjakan dengan aroma kue yang manis bercampur aroma kopi yang pahit yang diseduh, tetapi aku rasa itu adalah perpaduan yang pas, aroma manis dan pahit, seperti sebuah ekspreso latte mungkin...

... Aku tidak mengerti mengapa Rena begitu mengacaukan pikiran Anio. Walaupun aku tahu mereka saling mencintai tapi Rena tidak mungkin membalas rasa cinta Anio, dan aku tahu persis apa alasannya...

... aku yang hanya mampu berlari dibelakangnya untuk mengengejarnya dan tak akan mungkin menggapainya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar